TEKNIK PENANAMAN TANAMAN SAYURAN
Tanaman sayuran dapat dikelompokan
berdasarkan bagian yang dikonsumsi yaitu :
1. Sayuran
daun ( Sawi, Petsai, Bayam, dll).
2. Sayuran
Buah ( Cabai, Tomat, Terung, dll).
3. Sayuran
Bunga ( Brokoli, Kubis bunga, dll).
4. Sayuran
Umbi ( Kentang, Wortel, Lobak, Dll).
Benih
tanaman sayuran tersebut umumnya memiliki ukuran benih yang kecil sehingga
perlu disemai dan diperlakukan khusus untuk menghasilkan bibit yang
berkualitas. Benih tanaman sayuran dapat saja disemaikan dengan cara disebar
namun, dengan pertimbangan ekonomis. Cara sebar akan sngat merugikan karna
mengingat harga benih terutana benih hibrida yang relative sangat mahal. Dengan
sistem sebar, ridak semua bibit tidak dapat dipakai, padahal satu benih tanaman
sayur harus dapat enghasilkan satu bibit tanaman. Oleh karena itu, benih harus
disemai terlebih dahulu.
Adapun cara persemain data
diklasifikasikan sebagai berikuut :
A.
Persemaian
Benih.
Benih syuran untuk keperluan penanaman di kebun
dapat diproduksi sendiri, atau jika ingin memudahkan, benih juga dapat dibeli
di toko-toko Pertanian. Biji atau benih cabai diambil dari buah tanaman induk. Tanaman induk harus berasal dari tanaman yang
sehat dan buah yang baik. Tanaman sayuran
yang dijadikan induk pun perlu dipilih yang berjenis murni. Jenis murni
artinya tanaman yang tidak berbaur dengan tanaman yang sama atau dari jenis
lain. Sebagai contoh misalnya : biji cabai merah jangan di biarkan bercampur
dengan biji cabai keriting.
Selain harus berasal dari tanaman induk pilihan,
buah yang akan diambil bijinya harus berbentuk sempurna, tidak cacat, bebas hama penyakit, dan umurnya cukup tua.
Buah yang memenuhi syarat diatas dipotong menjadi
tiga bagian yng setiap bagianya harus sama panjang. Biji untuk benih diambil
dari potongan tengah. Potongan bagian tengah ini umumnya memiliki biji yang
padat, lebih banyak, dan kemungkinansudah mengalami penyerbukan sempurna. Potongan
yang dipilih kemudian dibelah dan bijinya dikeluarkan untuk dijemur sampai
kering.
Selain cara diatas, ada cara lain untuk mendapaatkan
benih yang baik. Buah yang terpilih dapat langsung dikeringkan tanpa dipotong
terlebih dahulu. Bila akan digunakan, buah kering tersebut dipotong menjadi
tiga bagian, dan biji dari potongan bagian tengah saja yang diambil.
Setelah biji untuk benih diperoleh, tahapan
selanjutnya adalah melakukan seleksi biji untuk mendapatkan benih yang baik. Seleksi
ini dilakukan bertujuan untuk mendapakan benih dengan daya tumbuh yang baik. Ppenyeleksian
dilakukan dengan cara calon benih dimasukan kedaam ember, atau bak yang berisi
air kemudian di aduk-aduk. Dengan cara ini akan tampak biji yang mengembang dan
yang tenggelam. Biji yang mengembang adalah biji yang kurang baik untuk benih.
Biji ini merupakan biji yang tidaak berisi (kosong). Sebaliknya, biji yang
tenggelam merupakan biji yang berisi. Cara diatas merupakan cara untuk memilih
biji sebagai benih yang baik dari buah yang terpilih. Namun, bagaimana jika
binih diperoleh dari pembelian yang sudah jadi?
Cara memilih benih demikian pun sama dengan memilih benih dari biji yang
diperoleh dari proses pengeringan sendiri.
Selain persyaratan tersebut, biji calon benih harus
memiliki cirri fisik yang baik. Cirri fisik ini antara lain : bentuk, ukuran,
dan warna yang seragam, permukaan kulit bersih, tidak keriput, tidak cacat dan
kulitnya berwarna cerah.
B.
Persiapan
Media Persemaian
Media semai yang digunakan untuk
menanaman benih sayuran merupakan campuran dari tanah dan pupuk kandang atau
kompos dengan perbandinagn 1 : 1 atau disesuaikan dengan keadaan keduanya.
Sebelum dicampurkan, tanah harus diayak
dahulu. Hasil ayakan tanah inilah yang kemudian dicampurkan dengan kompos.
Pengayakan ini bertujuan agar butir-butir tanahnya seragam sehingga bibit
nantinya mudah berkembang dan terbebas dari kotoran sisi perakaran dan kotoran
lain.
Media tanaman yang telah siapkan untuk
media semai diaduk rata kemudian dimasukan kedalam Koker (bumbungan daun
pisang) yang telah disiapkan. Pengisian media semai sebaiknya tidak terlalu
penuh (cukup 90% penuh ) sambil ditekan-tekan.
Untuk penataan Koker, cara konvesional
yang biasa dipakai adalah menggunakan wadah ceper, seperti kotak kayu, baki,
atau tray setinggi 8-10 cm yang telah diberi beberapa lubang dibagian dasarnya
untuk keperluan drainase. Kemudian tatanam Koker diletakan pada tempat yang
terlindung, bisa pada bangunan persemaian setengah lingkaran yang ditutup
plastic benih atau pada ruang persemaian ( Rumah Baying).
C.
Persiapan
Bumbungan (Koker).
Koker yang di gunakan pada persemain
benih Cabai sebaiknya dilakukan dengan menggunakan daun Pisang yang digulung
dengan menggunakan paralon atau bambu sebagai alat bantu dengan ukuran koker
tinggi 7 cm diameter 3 cm. Koker disusun diataas penampang persemaian yang
telah dilubangi sebagai tempat pembuangan kelebihan air.
Sebelum bumbungan di isi dengan media
campuran tanah halus dan kompos, bahan media semai tersebut dicampur merata,
lalu dimasukan kedalam bumbungan (Koker).
D.
Persemaian
Benih
Benih sayuran disemaikan satu persatu kedalam
1,0 - 1,5 cm, lalu ditutup dengan pupuk
kandang atau kompos ataupun tanah hasil ayakan setipis mungkin. Berikutnya
semua bumbung (koker) yan telah diisi benih sayuran disimpan dibedengan secara
teratur dan segera ditutup dengan karung goni basa atau daun pisang selama 3
hari agar cepat berkecambah. Pada hari ke-4 setelah benih berkecambah, tutup
karung goni atau daun pisang harus segara dibuka agar bibit tidak mengalami
etolasi. Benih yang sudah disebarkan atau sudah ditanam harus dilindungi dari
terpaan sinar matahri ataupun air hujan. Untuk itu, persemaian dalam koker (bumbungan daun
pisang) harus diletakan di ruangan persemaian atau dapat pula diteras rumah.
Pemeliharaan persemaian meliputi : penyiram setiap pagi dan sore tergantung
keadaan cuaca. Selain kegiatan penyiraman, kegiatan penyiangan (pembersihan
Gulma) dipersemaian juga harus dilakukan minimal 1 kali.
E.
Penaungan
Sebaiknya pembibitan diberi pelindung
atau naungan yang terbuat dari kayu dan atap daun lalang atau bahan lain.
Pembuatan naungan ini sebaiknya dibuat sebelum benih disemai supaya benih tidak
terganggu ketika pembuatan naungan. Tempat persemaian diberi naungan (atap)
dengan arah timur-barat. Untuk menghindari terinya sinar Matahari dan derasnya
terpaan air hujan.
SELAMAT MENCOBA, SUKSES……!!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar