Kamis, 06 Februari 2014

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BOKASHI



            PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BOKASHI

Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses dekomposisi bahan organic dengan menggunakan activator/starter EM4 (effective microorganisms 4). Keunggulan penggunaan EM4 adalah pupuk organic (kompos) dapat dihasilkan dalam waktu yang relative singkat dibandingkan dengan cara konvensional.
EM4 sendiri mengandung Azotobakter sp,. Lactobacillussp, ragi, bateri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa. Bahan untuk pembuatan bokasi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan Pertanian seperti , Pupuk kandang ( Ayam, Sapi, Kambing Burung), Limbah hasil Panen (Ela, sagu, Jerami, Sekampadi, Brangkasan Jagung, Kacang-kacangan, dll), Rumput, dedaunan (Lamtoro, Gamal, Kirinyu, dll).
PEMBUATAN BOKASI.
Ø  Bahan pembuatan Bokasi (upuk Kandang, Limbah Hasil penen, Rumput, Dedaunan, Bahan yang sudah kering ataupun msih basah (segar)
Ada beberapa jenis Bokasi yaitu:
1.      Bokasi Pupuk Kandang
§  Bahan yang digunakan yaitu :
·         Pupuk Kandang sebanyak 25 kg.
·         Dedak sebanyak 2,5 kg
·         Molases/gula pasir sebanyak 2 sendok makan/liter air (10 ml/Liter air)
·         EM4 sebanyak 2 sendok makan/ liter air (10 ml/liter air)
·         Air sumur sesuai kebutuhan.
§  Alat yang digunakan : Sekop, Timbangan, Gelas Ukur 1000ml, Spoit(Jarum suntik), hitter, Karung Goni/Terpal.
§  Cara Pembuatan :
F Petama-tama dibuat larutan dari EM4 molasses/gula dan air dengan perbandingan 10ml : 10ml : 1 liter air.
F Pupuk kandang dan dedak dicampur  merata diatas lantai kering.
F Selanjutnya bahan disiram larutan campuran EM4 molasses/gula dan air yang telah dibuat sebelumnya, secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan hitter. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan, begitu pula jika kepalan dilepaskan, maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).
F Adonan kemudian dibuat menjadi sebuah gundukan seinggi 15-20 cm. gundukan tersebut kemudian ditutup dengan karung goni/teral selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-500C. jika suhu bahan melebihi 500C, maka karung penutup dibuka dan adonan dibolak balik dan selanjutnya gundukan di tutup kembali.
F Setelah 4 hari karung goni/ terpal dapat dibuka. Pembuatan bokasi dapat dikatakan berhasil jika bahan bokasi terdekomposisi dengan baik. Ciri-cirinya adalah; bokasi akan ditutupi jamur yang berwarna putih dan aromanya sedap. Sedangkan jika bokasi yang dihaslikan berbau busuk, maka pembuatan bokasi dikatakan gagal.
F Bokasi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokasi ini disimpan terlebih dahulu, maka bokasi harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara mengangin anginkan di atas lantai hingga kering, setelah kering maka bokasi dapat dikemas kedalam kantong plastic.
2.      Bokashi Dedaunan (Gamal, Krinyu, Lamtoro, Rumput, dll) ditambah Pupuk Kandang.
§  Bahan yang digunakan :
·         Dedaunan sebanyak 15kg, (bisa Gamal, Krinyu, Lamtoro, Rumput, dll) yang telah dipotong-potong berukuran panjang  5-10 cm.
·         Pupuk kandang 10kg.
·         Dedak sebanyak 2,5kg.
·         Molases/gula pasir sebanyak 1 sendok makan/liter air (10 ml/Liter air)
·         EM4 sebanyak 2 sendok makan/ liter air (10 ml/liter air)
·         Air Sumur sesuai kebutuhan.
§  Alat yang digunakan yaitu : Sekop, ember, timbangan, gelas ukur 1000ml, spoit (jarum suntik), hitter, karung goni/terpal.
§  Cara pembuatan .
F Cara pembuatan bokasi dedaunan ditambah pupuk kandang mirip dengan pembuatan bokasi pupuk kandang di atas, hanuya saja ditambahkan dedaunan.
3.      Bokkasi Ela sagu ditambah pupuk kandang.
§  Bahan yang digunakan :
·         Ela sagu yang telah dikering anginkan sebanyak 15kg
·         Pupuk kandang 10 kg.
·         Dedak sebanyak 2,5 kg.
·         Molases/gula pasir sebanyak 1 sendok makan/liter air (10 ml/Liter air)
·         EM4 sebanyak 2 sendok makan/ liter air (10 ml/liter air)
·         Air Sumur sesuai kebutuhan.
§  Alat yang di gunakan : Sekop, ember, timbangan, gelas ukur 1000ml, spoit (jarum suntik), hitter, karung goni/terpal.
§  Cara pembuatan :
F Pembuatan bokasi ela sagu ditambah pupuk kandang mirip dengan pembuatan bokasi  pupuk  kandang datas, hanya saja bahannya ditambah dengan ela sagu.
4.      Bokasi Pupuk Kandang ditambah Arang.
§  Bahan yang digunakan :
·         Pupuk kandang sebanyak 15 kg.
·         Arang sekam/ arang serbuk gergaji sebanyak 10 kg.
·         Dedak sebanyak 2,5 kg.
·         Molases/gula pasir sebanyak 1 sendok makan/liter air (10 ml/Liter air)
·         EM4 sebanyak 2 sendok makan/ liter air (10 ml/liter air)
·         Air Sumur sesuai kebutuhan.
§  Alat yang di gunakan : Sekop, ember, timbangan, gelas ukur 1000ml, spoit (jarum suntik), hitter, karung goni/terpal.
§  Cara Pembuatan  :
F Cara Pembuatan Bokasi pupuk kandang ditambah aram mirip dengan pembuatan bokasi  pupuk  kandang datas, hanya saja bahannya ditambah dengan arang sekam atau arang serbuk gergajian.
5.      Bokasi pupuk Kandang ditambah Tanah dan Arang.
§  Bahan yang digumakan :
·         Pupuk kandang sebanyak 10 kg.
·         Tanah sebanyak 15 kg.
·         Arang sekam/ arang gergajian sebanyak 5 kg.
·         Dedak sebanyak 2,5 kg.
·         Molases/gula pasir sebanyak 1 sendok makan/liter air (10 ml/Liter air)
·         EM4 sebanyak 2 sendok makan/ liter air (10 ml/liter air)
·         Air Sumur sesuai kebutuhan.
·         Alat yang di gunakan : Sekop, ember, timbangan, gelas ukur 1000ml, spoit (jarum suntik), hitter, karung goni/terpal.
§  Cara pembuatan ;
F Cara Pembuatan Bokasi pupuk kandang ditambah tanah dan aram mirip dengan pembuatan bokasi  pupuk  kandang datas, hanya saja bahannya ditambah dengan tanah dan arang sekam atau arang serbuk gergajian.
APLIKASI BOKASHI.
Y  Pemberian pupuk dapat diberikan pada semua jenis tanaman (Sayur-sayuran, Buah-buahan, tanaman hias dan tanaman perkrbunan).
Y  Cara penggunaan Bokashi Secara umum :
s  3-4 genggam Bokashi (150-200 gram) untuk setiap meter persegi tanah disebar secara merata diatas permukaan tanah.  Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebihh.
s  Untuk mencampurkan bokashi kedalam tanah  perlu dicangkul/bajak. Pada tanah sawah, pemberian Bokashi sebelum  pembajakan tanah.
s  Biarkan Bokashi selama seminggu, setelah itu baru bibit ditanam.
s  Untuk tanaman bua-buahan dan perkebunan, pemberian Bokashi dilakukan mengelilingi lingkaran tajuk. Sebelum pemberian, terlebih dahulu dibuat parit sedalam 0,5- 1 meter mengelilingi lingkaran tajuk kemudian Bokashi diberikan 9-10 kg/ tanaman lalu ditutupi dengan tanah.
s  Untuk pemberian bokashi pada tanaman dalam pot dilakukan dengan dosis 2 : 1 ( 2 bagian tanah : 1 bagian bokashi ).
s  Untuk pembibitan tanaman, Bokashi diaplikasikan dengan perbandingan 1 : 1 ( 1 bagian tanah : 1 bagian Bokashi ).


SELAMAT MENCOBA, SUKSES……!!!!!!!!

TEKNIK PENANAMAN TANAMAN SAYURAN

TEKNIK PENANAMAN TANAMAN SAYURAN


Tanaman sayuran dapat dikelompokan berdasarkan bagian yang dikonsumsi yaitu :
1.      Sayuran daun ( Sawi, Petsai, Bayam, dll).
2.      Sayuran Buah ( Cabai, Tomat, Terung, dll).
3.      Sayuran Bunga ( Brokoli, Kubis  bunga, dll).
4.      Sayuran Umbi ( Kentang, Wortel, Lobak, Dll).
Benih tanaman sayuran tersebut umumnya memiliki ukuran benih yang kecil sehingga perlu disemai dan diperlakukan khusus untuk menghasilkan bibit yang berkualitas. Benih tanaman sayuran dapat saja disemaikan dengan cara disebar namun, dengan pertimbangan ekonomis. Cara sebar akan sngat merugikan karna mengingat harga benih terutana benih hibrida yang relative sangat mahal. Dengan sistem sebar, ridak semua bibit tidak dapat dipakai, padahal satu benih tanaman sayur harus dapat enghasilkan satu bibit tanaman. Oleh karena itu, benih harus disemai terlebih dahulu.
Adapun cara persemain data diklasifikasikan sebagai berikuut :
A.    Persemaian Benih.
Benih syuran untuk keperluan penanaman di kebun dapat diproduksi sendiri, atau jika ingin memudahkan, benih juga dapat dibeli di toko-toko Pertanian. Biji atau benih cabai diambil dari buah tanaman induk.  Tanaman induk harus berasal dari tanaman yang sehat dan buah yang baik. Tanaman sayuran  yang dijadikan induk pun perlu dipilih yang berjenis murni. Jenis murni artinya tanaman yang tidak berbaur dengan tanaman yang sama atau dari jenis lain. Sebagai contoh misalnya : biji cabai merah jangan di biarkan bercampur dengan biji cabai keriting.
Selain harus berasal dari tanaman induk pilihan, buah yang akan diambil bijinya harus berbentuk sempurna,  tidak cacat, bebas hama penyakit,  dan umurnya cukup tua.
Buah yang memenuhi syarat diatas dipotong menjadi tiga bagian yng setiap bagianya harus sama panjang. Biji untuk benih diambil dari potongan tengah. Potongan bagian tengah ini umumnya memiliki biji yang padat, lebih banyak, dan kemungkinansudah mengalami penyerbukan sempurna. Potongan yang dipilih kemudian dibelah dan bijinya dikeluarkan untuk dijemur sampai kering.
Selain cara diatas, ada cara lain untuk mendapaatkan benih yang baik. Buah yang terpilih dapat langsung dikeringkan tanpa dipotong terlebih dahulu. Bila akan digunakan, buah kering tersebut dipotong menjadi tiga bagian, dan biji dari potongan bagian tengah saja yang diambil.
Setelah biji untuk benih diperoleh, tahapan selanjutnya adalah melakukan seleksi biji untuk mendapatkan benih yang baik. Seleksi ini dilakukan bertujuan untuk mendapakan benih  dengan daya tumbuh yang baik. Ppenyeleksian dilakukan dengan cara calon benih dimasukan kedaam ember, atau bak yang berisi air kemudian di aduk-aduk. Dengan cara ini akan tampak biji yang mengembang dan yang tenggelam. Biji yang mengembang adalah biji yang kurang baik untuk benih. Biji ini merupakan biji yang tidaak berisi (kosong). Sebaliknya, biji yang tenggelam merupakan biji yang berisi. Cara diatas merupakan cara untuk memilih biji sebagai benih yang baik dari buah yang terpilih. Namun, bagaimana jika binih diperoleh dari pembelian yang sudah jadi?  Cara memilih benih demikian pun sama dengan memilih benih dari biji yang diperoleh dari proses pengeringan sendiri.
Selain persyaratan tersebut, biji calon benih harus memiliki cirri fisik yang baik. Cirri fisik ini antara lain : bentuk, ukuran, dan warna yang seragam, permukaan kulit bersih, tidak keriput, tidak cacat dan kulitnya berwarna cerah.

B.     Persiapan Media Persemaian
Media semai yang digunakan untuk menanaman benih sayuran merupakan campuran dari tanah dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandinagn 1 : 1 atau disesuaikan dengan keadaan keduanya.
Sebelum dicampurkan, tanah harus diayak dahulu. Hasil ayakan tanah inilah yang kemudian dicampurkan dengan kompos. Pengayakan ini bertujuan agar butir-butir tanahnya seragam sehingga bibit nantinya mudah berkembang dan terbebas dari kotoran sisi perakaran dan kotoran lain. 
Media tanaman yang telah siapkan untuk media semai diaduk rata kemudian dimasukan kedalam Koker (bumbungan daun pisang) yang telah disiapkan. Pengisian media semai sebaiknya tidak terlalu penuh (cukup 90% penuh ) sambil ditekan-tekan.
Untuk penataan Koker, cara konvesional yang biasa dipakai adalah menggunakan wadah ceper, seperti kotak kayu, baki, atau tray setinggi 8-10 cm yang telah diberi beberapa lubang dibagian dasarnya untuk keperluan drainase. Kemudian tatanam Koker diletakan pada tempat yang terlindung, bisa pada bangunan persemaian setengah lingkaran yang ditutup plastic benih atau pada ruang persemaian ( Rumah Baying).
C.    Persiapan Bumbungan (Koker).
Koker yang di gunakan pada persemain benih Cabai sebaiknya dilakukan dengan menggunakan daun Pisang yang digulung dengan menggunakan paralon atau bambu sebagai alat bantu dengan ukuran koker tinggi 7 cm diameter 3 cm. Koker disusun diataas penampang persemaian yang telah dilubangi sebagai tempat pembuangan kelebihan air.
Sebelum bumbungan di isi dengan media campuran tanah halus dan kompos, bahan media semai tersebut dicampur merata, lalu dimasukan kedalam bumbungan (Koker).
D.    Persemaian Benih
Benih sayuran disemaikan satu persatu kedalam 1,0  - 1,5 cm, lalu ditutup dengan pupuk kandang atau kompos ataupun tanah hasil ayakan setipis mungkin. Berikutnya semua bumbung (koker) yan telah diisi benih sayuran disimpan dibedengan secara teratur dan segera ditutup dengan karung goni basa atau daun pisang selama 3 hari agar cepat berkecambah. Pada hari ke-4 setelah benih berkecambah, tutup karung goni atau daun pisang harus segara dibuka agar bibit tidak mengalami etolasi. Benih yang sudah disebarkan atau sudah ditanam harus dilindungi dari terpaan sinar matahri ataupun air hujan. Untuk itu,  persemaian dalam koker (bumbungan daun pisang) harus diletakan di ruangan persemaian atau dapat pula diteras rumah.
Pemeliharaan persemaian meliputi  : penyiram setiap pagi dan sore tergantung keadaan cuaca. Selain kegiatan penyiraman, kegiatan penyiangan (pembersihan Gulma) dipersemaian juga harus dilakukan minimal 1 kali.

E.     Penaungan
Sebaiknya pembibitan diberi pelindung atau naungan yang terbuat dari kayu dan atap daun lalang atau bahan lain. Pembuatan naungan ini sebaiknya dibuat sebelum benih disemai supaya benih tidak terganggu ketika pembuatan naungan. Tempat persemaian diberi naungan (atap) dengan arah timur-barat. Untuk menghindari terinya sinar Matahari dan derasnya terpaan air hujan.

SELAMAT MENCOBA, SUKSES……!!!!!!!!